Terobosan untuk perdamaian Palestina???

Tzipi Livni bawa perdamaian ke Palestina?

Pasti kaum garis keras skeptis, tapi kalau orang mau mulai berharap, ada sedikit alasannya sejak malam tadi. Memang baru sampai hasil exit poll, tapi tanda-tanda menunjukkan Menlu Tzipi Livni dan partai Kadima menang tipis atas bekas PM Ben Netanyahu dan partai Likud. Mayoritas Kadima sangat tipis, diproyeksikan 29-30 kursi dalam Knesset (parlemen) dengan 120 anggota.

Ada kemungkinan Ms Livni tidak bisa membentuk pemerintah karena kuatnya blok sayap kanan, dengan taksiran perimbangan 63-64 untuk blok kanan dan 56-57 untuk blok kiri. Kaum moderat pimpinan Livni menghadapi perjuangan keras.

Menlu Tzipi Livni, partai Kadima

Jika kita mengharapkan perbaikan di Palestina, mau tidak mau kita harus mulai mengikuti perkembangan politik di Israel. Israel adalah negara demokratis seperti juga Palestina, dan garis politik luar negeri - seperti juga politik dalam negeri – ditentukan oleh Pemilihan Umum. Dan kebanyakan orang disana sadar memilih.

Kalau orang skeptis terhadap Israel dan skeptis juga terhadap Amerika Serikat, boleh saja menganggap baik Livni maupun Obama “sama saja, begitu-begitu juga”. Boleh saja berpikiran begitu, kalau memang tidak berminat melihat perbaikan bagi rakyat Palestina. Kalau serius mendukung perdamaian, kita harapkan Livni menang dan sebagai Perdana Menteri Israel berhasil membentuk strategi perdamaian denagn Presiden Amerika Serikat yang baru. Mereka akan didukung Mesir dan negara-negara Arab, dan mulai mengembangkan pengertian dengan Iran.

Dikabarkan oleh kantor berita bahwa Hamas mengharapkan Israel bisa melaksanakan perjanjian perdamaian. Osama Hamdan, senior Hamas, mengatakan hasil Pemilu Israel akan menentukan perkembangan selanjutnya. Mereka pesimis perdamaian akan tercapai kalau Likud menang, tapi kalau Kadima menang, perdamaian bisa tercapai walaupun pemerintahan Israel tetap yang sekarang. Presiden Mesir Hosni Mubarak menyatakan perdamaian yang langgeng mungkin bisa dicapai dalam waktu singkat.